Minggu, 07 Desember 2014

laporan biokimia karbohidrat



KARBOHIDRAT

I.    Tujuan  
1.      Mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat
2.      Melakukan reaksi warna secara kualitatif dari karbohidrat

II. Prinsip  
1.      Uji Molisch
Berdasarkan pembentukan furfural dan derifat-derifat dari karbohidrat yang didehidrasi oleh asam pekat, dan kombinasi dengan α-naftol untuk membentuk senyawa berwarna.
2.      Uji Benedict
Berdasarkan pada reduksi dari Cu2+ jadi Cu+ oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas.
3.      Uji Barfoed
Berdasarkan pereaksi benedict yang digunakan untuk mereduksi monosakarida yang terdapat dalam disakarida.
4.      Uji seliwanoff
Berdasarkan atas terjadinya perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam levolenat yang selanjutnya terkondensasi menghasilkan suatu senyawa berwarna merah.
5.      Uji reaksi pati dengan iodium
Berdasarkan pembentukan kompleks suatu senyawa yang berwarna biru.






III. Reaksi :
1.      Uji molish
2.      Uji benedict
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHKlX_gneIe-nY_6IHudf0zsdxKcMZ5W5ie6RrExG2MQQCsdgfRqlG6BIHrztV9hiwuT910qNn9i1oHCowQYG7OGhoa1yLIIf1ueo0o-5L-ksbbF9K_dIyvIPIa91uwn5YlT1YUc35_AAS/s1600/2.jpg

3.      Uji seliwanoff
http://nikku92.files.wordpress.com/2010/11/600px-seliwanow-svg.png








IV. Teori
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai dialam, terutama sebagai penyusun tumbuh-tumbuhan, nama lain karbohidrat adalah sakarida (Saccharum = gula). Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung unsure unsure karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dengan rumus empiris total (CHO). karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul CH₁₂O. (Fessenden & Fessenden 1986)
Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dalam sel tubuh disimpan didalam hati dan jaringan otot dalam bentuk glikogen. (pine 1988). jenis-jenis karbohidrat sederhana:
1.      Monosakarida
Monosakarida biasa dikenal dengan heksosa, karena terdiri atas 6 cincin karbon.Ada tiga jenis heksosa yang dikenal dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiganya memiliki jenis dan jumlah atom yang sama. Perbedaannya adalah terletak pada cara penyusunan atomnya. Perbedaan inilah yang menyebabkan adanya perbedaan dalam tingkat kemanisan dan daya larutnya. Berikut ini yang termasuk ke dalam jenis karbohidrat monosakarida :
a.       Glukosa
Glukosa dinamakan juga dekstrosa.Glukosa di alam terdapat dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan dengan fruktosa berada dalam madu.Glukosa dapat digunakan untuk diet tinggi energi.
b.      Fruktosa
Fruktosa atau levulosa, adalah gula paling manis. Fruktosa terdapat pada madu, buah, nektar bunga, dan juga sayur.Sepertiga dari gula madu terdiri atas fruktosa.Fruktosa juga banyak terkandung dalam sirup jagung yang banyak digunakan dalam proses pembuatan minuman ringan yang banyak dijual.
c.       Galaktosa
Tidak seperti glukosa dan fruktosa yang dapat dengan mudah dijumpai secara bebas di alam, galaktosa dapat ditemukan didalam tubuh sebagai hasil pencernaan dari laktosa.
2.      Disakarida
Dalam disakarida dikenal ada empat jenis, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa.
a.       Sukosa atau sakarosa
Sukrosa atau sakarosa dikenal juga dengan nama gula tebu atau gula bit. Gula pasir yang mengandung 99% sukrosa dibuat dari kedua macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Sukrosa dapat juga ditemukan dalam buah, sayuran, dan madu.
b.      Maltosa
Maltosa terbuntuk dalam setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan berkecambah, sedangkan didalam usus manusia terjadi pada saat pencernaan pati.Maltosa pecah menjadi dua unit glukosa.
c.       Laktosa
Laktosa (gula susu) hanya terdapat pada susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan galaktosa. Laktosa adalah gula yang memiliki rasa paling tidak manis dan sangat susah untuk larut dibanding sakarida lainnya.
d.      Trehalosa
Trehalosa dikenal sebagai gula jamur karena sebanyak 15% bagian kering dari jamur terdiri atas trehalosa, terdapat pula dalam serangga.



3.      Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas dua hingga sepuluh polimer monosakarida.Oligosakarida dapat dijumpai pada biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan.
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari Australia.  Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel.  H2SO4 pekat (dapat digantikan asam kuat lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin yang berwarna ungu. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan.
http://monruw.files.wordpress.com/2010/03/uji-molisch.jpg
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan Benedict, Dengan prinsip berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata. Untuk menghindari pengendapan cuco3 pada larutan natrium karbonat (reagen Benedict), maka ditambahkan asam sitrat. Larutan tembaga alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau monoketon bebas, sehingga sukrosa yang tidak mengandung aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi larutan Benedict.
Uji Barford adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan mengontrol kondisi pH serta waktu pemanasan. Prinsipnya berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Reagen Barfoed mengandung senyawa tembaga asetat.
Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa dan ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton atau aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada aldosa. Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat. Asam reagen ini menghidrolisis polisakarida dan oligosakarida menjadi gula sederhana. Ketosa yang terhidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol, menghasilkan zat berwarna merah tua. Aldosa dapat sedikit bereaksi dan menghasilkan zat berwarna merah muda. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari furktosa dan glukosa.
Pati dan iodium membentuk ikatan kompleks berwarna biru. Pati dalam suasana asam bila dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana, hasilnya diuji dengan iodium yang akan memberikan warna biru sampai tidak berwarna dan hasil akhir ditegaskan dengan uji Benedict.



V.     Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan
1.      Tabung reaksi
2.      Penagas air
3.      Pipet tetes
4.      Beker glass
5.      Plat tetes
Bahan yang digunakan
1.      0,1M sukrosa
2.      0,1M glukosa
3.      0,1M arabianosa
4.      0,1M maltosa
5.      0,1M galaktosa
6.      0,1M fruktosa
7.      0,1M laktosa
8.      Larutan karbohidrat
9.      1% amilum & selulosa
10.  1mL asam sulfat pekat
11.  Larutan 1% pati









VI. Prosedur
1.      Uji Molisch
Ditambahkan 3 tetes kedalam 1ml larutan karbohidrat, dikocok pelan-pelan. Kedalam tabung tersebut ditambahkan 1ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung yang dimiringkan. Terjadinya warna pada bidang batas antara kedua lapisan cairan menunjukan reaksi positif. Dilakukan percobaan dari tahap 1 sampai dengan tahap 3 dengan masing masing untuk larutan 0.1M glukosa, sukrosa, maltosa, arabinosaa, larutan 1% amilum dan selulosa (kapas) yang disuspensikan dalam air.
2.      Uji Benedict
Ditambahkan 5 tetes larutan karbohidrat pada tabung reaksi yang telah diisi dengan 2ml reagen benedict, lalu dikocok. Ditempatkan tabung dalam penangas air mendidih selama 5 menit, dibiarkan dingin. Diamati perubahan warna dan diperhatikan apakah terbentuk endapan. Pembentukan endapan hijau, kuning, atau merah menunjukan reaksi positif. Dilakukan percobaan tahap 1 sampai dengan tahap 2 untuk larutan 0,1M glukosa, galaktosa, maltose, sukrosa, fruktosa, dan larutan 1% pati.diulangi percobaan tahap 1 samapai dengan tahap 2 untuk larutan 0,1M glukosa yang diencerkan 2 kali, 10 kali, 50 kali, dan 100 kali. Bagaimana hasil uji benedict dari hasil pengenceran tersebut.
3.      Uji Barfoed
Ditambahkan 1ml larutan 0,1M glukosa kedalam tabung reaksi yang berisi 1ml pereaksi berfoed. Dipanaskan tabung tersebut diatas air mendidih selama 3 menit. Didinginkan selama 2 menit pada air mengalir. Bila tidak terjadi reduksi selama 5 menit, dilakukan pemanasan selama 15 menit sampai terlihat adanya reduksi. Diulangi percobaan tahap 1 sampai dengan tahap 2 masing-masing untuk larutan 0,1M fruktosa, laktosa, maltose dan sukrosa.


4.      Uji Seliwanoff
Ditambahkan beberapa tetes larutan 0,1M fruktosa kedalam tabung reaksi yang telah diisi dengan 2ml larutan seliwanoff. Ditaruh tabung di dalam penangas air mendidih selama 60 detik. Diperhatikan perubahan warna yang terjadi. Diulangi percobaan tahap 1 sampai dengan tahap 2 masing-masing untuk larutan 0,1M glukosa, dan sukrosa. Diulangi untuk glukosa dengan volume yang lebih besar misalkan 1-2 ml. Terjadinya perubahan warna merah dan endapan menunjukan reaksi positif untuk ketosa, bila endapan dilarutkan dalam alcohol terjadi larutan berwarna merah.
5.      Reaksi Pati dengan Iodium
A.    Menggunakan keping tetes
Pada keping tetes ditambahkan 1 tetes iodium pada satu tetes larutan 1% pati. Segera diamati warna, kemudian ditambahkan 1 tetes larutan 2N NaOH dan terakhir ditambahkan 1 tetes 2N HCl, segera diperhatikan perubahan warna yang terjadi. Ditambahkan1 tetes larutan iodium pada 1 tetes larutan 1% pati. Segera diamati warna yang terjadi, kemudian ditambahkan 1 tetes larutan 2N NaOH, segera diperhatikan perubahan warna yang terjadi.
B.     Menggunakan tabung reaksi
Ditambahkan 2 tetes larutan iodium kedalam 1ml larutan 1% pati. Dipanaskan, kemudian didinginkan kembali. Diperhatikan baik-baik perubahan warna yang terjadi. Ditambahkan 2 tetes larutan iodium kedalam 1ml larutan 1% pati. Lalu ditambahkan tetes demi tetes larutan thiosulfat sampai warna hilang.






VII. Data Pengamatan
1.      Uji molish
No
Jenis Karbohidrat
Hasil
Keterangan
1
Laktosa
+
Cincin ungu
2
Arabianosa
+
Cincin ungu
3
Fruktosa
+
Cincin ungu
4
Maltose
+
Cincin ungu
5
Pati
+
Cincin ungu
6
Galaktosa
+
Cincin ungu
7
Glukosa
+
Cincin ungu
8
Sukrosa
+
Cincin ungu
Kasimpulan : Hasil positif karena senyawa uji merupakan karbohidrat dan uji molish digunakan untuk uji karbohidrat secara umum.
2.      Uji seliwanoff
No
Larutan uji
Hasil
Keterangan
1
Lar. Seliwanoff +  sukrosa
+
Merah kecoklatan
2
Lar. Seliwanoff + fruktosa
+
Merah kecoklatan
3
Lar. Seliwanoff + laktosa
-
Tidak terjadi perubahan
4
Lar. Seliwanoff + arabianosa
-
Tidak terjadi perubahan
5
Lar. Seliwanoff + maltose
-
Tidak terjadi perubahan
6
Lar. Seliwanoff + glukosa
-
Tidak terjadi perubahan
7
Lar. Seliwanoff + galaktosa
-
Tidak terjadi perubahan
v  Penambahan volume
Lar. Seliwanoff + 2mL sukrosa : (+) merah kecoklatan
Lar. Seliwanoff + 2mL Fruktosa : (+) merah kecoklatan
Kesimpulan : larutan uji pada seliwanoff yang menghasilkan reaksi positif adalah sukrosa dan fruktosa
3.      Uji barfoed
No
Jenis karbohidrat
Hasil
keterangan
1
Glukosa
+
Endapan merah
2
Arabianosa
+
Endapan merah
3
Galaktosa
+
Endapan merah
4
Fruktosa
+
Endapan merah
5
Manosa
-
Endapan merah
6
Laktosa
-
Endapan merah
7
Sukrosa
-
Endapan merah
Kesimpulan : uji barfoed positif terhadap karbohidrat golongan monosakarida.
4.      Reaksi pati dengan iodium
a.       Menggunakan keping tetes
No
Jenis larutan
Hasil
1
Iodium + pati
Hitam kebiruan
2
Iodium + pati + NaOH
Biru
3
Ildium + pati + NaOH + HCL
Hitam

No
Jenis larutan
Hasil
1
Iodium + pati
Hitam kebiruan
2
Iodium + pati + HCL
Hitam
3
Iodium + pati +HCL + NaOH
Hitam
b.      Menggunakan tabung reaksi
Larutan uji
Dipanaskan
Didinginkan
Pati + iodium
Biru
Bening

Larutan uji
Hasil
Pati + iodium + thiosulfat
Warna awal biru, setelah ditetesi thiosilfat sebanyak 15 tetes larutan menjadi bening
Kesimpulan jadi uji reaksi pati dengan iodium yang positif adalah golongan polisakarida


5.      Uji benedict
No
Jenis larutan
Hasil
Keterangan
1
Laktosa
+
Merah
2
Arabianosa
+
Merah
3
Fruktosa
+
Merah
4
Maltose
+
Merah
5
Pati
-
-
6
Galaktosa
+
Merah
7
Glukosa
+
Merah
8
Sukrosa
-
-
Kesimpulan : yang termasuk golongan gula pereduksi adlah laktosa, arabianosa, fruktosa, maltose, galaktosa, glukosa. Sedangkan pati dan sukrosa golongan pereduksi.



VIII. Pembahasan
Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung unsur unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dengan rumus empiris total (CHO). karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul CH₁₂O.
Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa uji pada karbohidrat diantaranya yaitu uji molish, uji benedict, uji barfoed, uji seliwanoff, dan uji reaksi pati dengan iodium.
Pada saat dilakukan uji molish dengan menggunakan beberapa larutan seperti laktosa, arabianosa, fruktosa, maltose, pati, galaktosa, glukosa, sukrosa, berdasarkan percobaan ini kemudian didapat data pengamatan dengan hasil seluruh larutan uji ketika direaksikan dengan pereaksi Molisch, dapat membentuk cincin berwarna ungu, maka seluruh larutan menunjukan hasil yang positif untuk uji karbohidrat (uji molish). Larutan uji yang telah dicampurkan dengan pereaksi Molisch, dialirkan dengan larutan asam sulfat pekat dengan cara memiringkan tabung reaksi, sehingga pada akhir reaksi diperoleh suatu pembentukan cincin berwarna ungu pada larutan dalam tabung. Terbentuknya kompleks berwarna ungu ini karena  pengaruh hasil dehidrasi monosakarida (furfural) dengan α-naftol dari pereaksi Molisch.
Pada uji benedict larutan uji yang digunakan yaitu laktosa, arabisanosa, fruktosa, maltose, pati, galaktosa, glukosa dan sukrosa. Uji benedict ini ditujuakan untuk mengetahui adanya gula pereduksi pada suatu larutan. Dari larutan-larutan yang telah diujikan didapat data pengamatan tidak semua larutan yang diujikan positif mengandung gula pereduksi, pati dan sukrosa tidak mengandung gula pereduksi karena setalh dipanaskan tidak terdapat endapan berwarna merah. Sedangkan laktosa, fruktosa, arabianosa, maltose, galaktosa, dan glukosa merupakan gula pereduksi karena setelah dipanaskan menghasilkan endapan berwarna merah. Terbentuknya endapan merah ini sebagai hasil ion reduksi dari Cu2 menjadi ion Cu oleh suatu gugus aldehid atau keton bebas yang terkandung dalam gula reduksi yang berlangsung dalam suasana alkalis.
Pada percobaan uji barfoed ditujukan untuk membedakan karbohidrat golongan monosakarida dan disakarida, dengan menggunakan larutan uji glukosa, arabisnosa, galaktosa, fruktosa, manosa, laktosa, sukrosa. Dari hasil percobaan didapat data pengamatan bahwa semua larutan terdapat endapan merah dan positif terhadap karbohidrat golongan monosakarida. Pereaksi barfoed ini juga mereduksi Cu2 menjadi Cu, pada dasarnya monosakarida mereduksi lebih cepat daripada disakarida.
Pada percobaan uji seliwanoff yang bertujuan untuk uji spesifik karbohidrat golongan ketosa (karbohidrat yang mengandung gugus keton). Dari hasil pengamatan setalh dilakukan pencampuran dari larutan uji seliwanoff dengan larutan uji seperti, sukrosa, fruktosa, laktosa, arabianosa, maltose, glukosa, dan galaktosa didapat hasil bahwa yang menghasilkan reaksi positif pada uji tersebut yaitu sukrosa dan fruktosa, karena terdapat warna merah kecoklatan. HCl yang terkandung dalam pereaksi seliwanoffmengdehidrasi fruktosa menghasilkan hidroksi furfural sehingga furfural mengalami kondensasisetalah menanbahan resorsinol membentuk larutan berwarna merah kecoklatan yang sesuai dengan fruktosa dan sukrosa.
Pada percobaan reaksi pati dengan iodium dengan penambahan NaOH dan HCl, pada uji pertama diperoleh hasil dari data pengamatan iodium + pati manghasilkan warna hitam kebiruan, kemudian ditambahkan HCl warnya menjadi biru dan setelah ditambahkan NaOH warna berubah kembali menjadi warna hitam, kemudian dilakukan lagi percobaan dengan penambahan HCl terlebih dahulu kemudian menghasilkan warna hitan, lalu ditambahkan dengan Nacl menghasilkan warna hitam. Kemudian dilakukan pengujian menggunakan  tabung reaksi yang sudah ada larutan pati + iodium, pada saat belum dipanaskan larutan tersebut berwarna biru, kemudian setelah dipanaskan larutan tersebut menjadi bening. Kemudian dilakukan pengujian dengan pati + iodium + thiosulfat pada awalnya larutan berwana biru namun setelah ditetesi dengan thiosulfat warna nya menjadi bening. Pengujian tersebut menandakan karbohidrat golongan polisakarida.


 
IX. Kesimpulan
Dengan menggunakan uji molish karbohidrat dapat dibuktikan dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada larutan uji setelah ditambahkan nya pereaksi molish. Dari data pengamatan didapat seluruh larutan positif (+) merupakan karbohidrat.
Pada uji benedict yang bertujuan untuk menentukan gula pereduksi dengan adanya endapan merah setelah larutan uji ditambahkan dengan pereaksi benedict. Dari data pengamatan didapat laktosa, arabianosa, fruktosa, maltose, galaktosa dan glukosa, yang merupakan gula pereduksi.
Pada uji barfoed yang bertujuan untuk membedakan karbohidrat golongan monosakarida dan disakarida, dapat diketahui dengan adanya endapan merah bata. Dari data pengamatan diperoleh seluruh larutan positif terhadap karbohidrar golongan monosakarida.
Uji seliwanoff merukapan uji spesifik yang ditujukan pada karbohidrat golongan ketosa, dapat diketahui dengan adanya endapan merah kecoklatan.dari data pengamatan diperoleh karbohidrat golongan ketosa yaitu sukrosa dan fruktosa.
Pada reaksi pati dengan iodium untuk menentukan karbohidrat golongan poisakarida. Polisakarida dibuktikan dengan terbentuknya warna yang khas.


 
X.    Daftar pustaka
Murray, R. K. dkk. 2009.  Biokimia Harper . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Poedjiaji Anna, 1996, Dasar-dasar Biokimia, UI-Press: Jakarta.
Sinaga E. 2012. Biokimia Dasar. Jakarta: PT.ISFI Penerbitan.
Winarno F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor : M-BRIO PRESS.


XI.    Lampiran pertanyaan
A.    Uji molish
1.      Warna apa yang terlihat diantara kedua permukaan tersebut ?
Jawaban : warna ungu (cincin violet/ungu)
2.      Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan uji molish positif ?
Jawaban : gugus hidroksimetil furfural
B.     Uji benedict
1.      Berapa kadar glukosa terendah yang masih dapat diamati dengan uji benedict ?
Jawaban : konsentrasi 0,05M
2.      Senyawa apalagi selain Cu2+ yang dapat mereduksi ?
Jawaban : natrium sitrat
3.      Apa fungsi dari natrium sitrat ?
Jawaban : natrium sulfat membuat pereaksi benedict bersifat basa lemah
C.     Uji barfoed
1.      Larutan karbohidrat mana yang mereduksi ?
Jawaban : Larutan glukosa pada monosakarida. Kemudian maltose dan sukrosa pada golongan disakarida.
2.      Mengapa pemanasan tidak terlalu lama ?
Jawaban : karena sifat karbohidrat secara umum lebih cepat mereduksi pada suasana basa, maka pemanasan tidak dibutuhkan terlalu lama
3.      Dapatkan reagen barfoed digunakan untuk mengganti uji benedict dalam penentuan kadar gula urine ?
Jawaban : dapat, karena pereaksi barfoed dapat digunakan untuk menentukan kadar gula urine karena terdiri atas koper asetat dan asam asetat dalam air
D.    Uji Seliwanof
1.      Larutan apa yang member uji seliwanof tercepat ?
Jawaban : larutan yang memiliki gugus keton
2.      Dapatkan uji ini digunakan untik membedakan sukrosa dan fruktosa ?
Jawaban : tidak, karena memerlukan waktu yang lama dalam pembentukan warna
E.     Reaksi pati dengan iodium
1.      Jelaskan terjadinya perubahan warna tersebut ?
Jawaban : pada lauran dengan penambahan NaOH terlebih dahulu kemudian Hcl warna yang didapat hitam kebiruan – biru – hitam, yang menggunakan HCL terlebih dahulu kemudian NaOH warna yang dihasilkan hitam kebiruan – hitan –hitan. Pada uji pati dengan iodium kemudian dipanaskan warna yang didapat biru (dingin) – bening (setelah dipanaskan dan didinginkan). Jika pada penambahan thiosulfat warna biru – bening (setelah 15 tetes thiosulfat)
2.      Tuliskan reaksi antara iodium engan thiosulfat ?
Jawaban : I2 + Na2S2O3 → NaI + Na2S4O6




Tidak ada komentar:

Posting Komentar