IDENTIFIKASI
SENYAWA HIDROKARBON
I.
Tujuan
Dapat memberikan informasi mengenai
sifa-sifat hidrokarbon dan reaktivitas kimia berdasarkan jenis hidrokarbon
(jenuh, tak jenuh dan aromatik)
II.
Prinsip
Berdasarkan
reaksi antara senyawa hidrokarbon dengan larutan-larutan uji. Berdasarkan kimia
dan fisika hidrokarbon
III.
Reaksi
1. Reaksi
Pembakaran
2. Reaksi
Bromin
3. Reaksi
dengan H2SO4 pekat
H OSO2OH
CH3-CH-CH-CH3 + HOSO2OH →CH3-CH-CH-CH3
4. Reaksi
dengan KMnO4
OH OH
│ │
3CH3-CH-CH-CH3+2KMnO4 +4H2O →3CH3-CH-CH-CH3 +
2 MnO4 + 2 KOH
Ungu
Coklat
IV.
Teori
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling
sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya
tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Berdasarkan
susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan
besar, yaitu senyawa alifatik dan
senyawa siklik. Senyawa alifatik
jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi
ikatan-ikatan tunggal saja. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C
nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua
dinamakan alkena dan memiliki rangkap
tiga dinamakan alkuna.misalnya minyak tanah,bensin, gas alam,dan plastik.
Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya
mengandung ikatan karbon dengan hidrogen (kecuali karbida, karbonat dan oksida
karbon).
Contoh senyawa organik : protein, karbohidrat, lemak,
asam lemak, asam amino, asam format dan sebagainya.
Contoh senyawa anorganik : air, karbon dioksida, alkohol,
natrium khlorida, asam karbonat, dan lain-lain.Perbedaan
antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen.
Adapun
sifat-sifat dari senyawa hidrokarbon diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Semua
hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air. Jika
suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu di atas
sebab massa jenisnya lebih kecil. Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah
pelarut nonpolar, seperti CCl4 atau eter.
2. Makin
banyak atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbon yang berisomer
(jumlah atom C sama banyak), titik didih makin tinggi apabila rantai C makin
panjang (bercabang sedikit).
3. Pada
suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama (CH4sampai C4H10) berwujud gas. Pentana (C5H12) sampai
heptadekana(C17H36) berwujud cair,
sedangkan oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud padat.
4. Jika
direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2),maka atom- atom H pada alkana mudah mengalami
substitusi (penukaran) oleh atom- atom halogen.
5. Alkana
dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksi pembakaran ini selalu
menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkana digunakan sebagai bahan
bakar. Secara rata-rata, oksidasi 1 gram alkana menghasilkan energi
sebesar 50.000 joule.
Dan sifat dari
senyawa organik diantaranya adalah Sifat fisik : Non polar, tarik-menarik
antar molekul lemah, tidak larut dalam air, larut dalam senyawa organik (non
polar) dan sedikit polar. Pada suhu kamar dan tekanan 1 atm : C1 – C4 = gas
(tidak berbau) ,C5 – C17 = cair
(berbau bensin),C18 – dst =
padat (tidak berbau), Titik didih
senyawa rantai lurus > titik didih senyawa rantai bercabang. Sifat kimia : Kurang reaktif
dibanding senyawa organik yang memiliki gugus fungsi,Tidak bereaksi
dengan asam (stabil), Dapat bereaksi
dengan halogen Contoh : CH4 : metana CH3 : metil dan C2H6 : etana C2H5 : etil.
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa
yang terdiri dari unsur
atom karbon
(C) dan atom hidrogen
(H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai
pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Sebagai contoh, metana
(gas rawa)
adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4.
Etana
adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom
karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom
karbon: C2H6. Propana
memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).
Hidrokarbon terdiri dari hidrogen dan karbon.
Hidrokarbon ini dapat diklasifikasi atau digolongkan untuk mempermudah dalam
pengenalannya. Penggolongan pertama berdasarkan jenis ikatan antar atom
karbonnya yaitu , Hidrokarbon jenuh yaitu senyawa hidrokarbon yang ikatan antar
atom karbonnya merupakan ikatan tunggal. dan hidrokarbon tak jenuh, ini yaitu
senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena) atau lebih dari
1 ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga (alkuna).
Sedangkan Penggolongan kedua berdasarkan bentuk rantai
karbonnya yaitu hidrokarbon alifatik (senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka
jenuh /ikatan tunggal maupun tidak jenuh / ikatan rangkap), hidrokarbon
alisiklik (senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar atau tertutup/cincin), dan
hidrokarbon aromatik (senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar /cincin yang
mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara
selang-seling/bergantian).
Adapun
sifat-sifat senyawa hidrokarbon dalam
alkana yaitu Pada suhu C1–C4
berwujud gas, C5–C17 berwujud cair, dan di atas 17 berwujud padat, Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut
bertambah akibatnya titik didih dan titik leleh semakin tinggi. Alkana rantai
lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana rantai bercabang
dengan jumlah atom C sama. Semakin banyak cabang, titik didih makin rendah,
alkana mudah larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut dalam air dan
senyawa alkana mumpunyai rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi an
alkana juga dapat bereaksi subsitusi dengan halogen. dan sifa-sifat alkena
yaitu Titik didih alkena mirip dengan alkana, makin bertambah jumlah atom C,
harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi. Alkena mudah larut dalam
pelarut organik tetapi sukar larut dalam air. Alkena dapat bereaksi adisi
dengan H2 dan halogen (X2 = F2, Cl2, Br2, I2). Adisi alkena dengan H2. contoh:
CH2=CH2 + H2 → CH3–CH3.
Sedangkan untuk sifat-sifat alkuna yaitu titik didih
alkuna mirip dengan alkuna dan alkena semakin bertambah jumlah atom C harga M,
makin besar maka titik didihnya makin tinggi.alkuna juga dapat beraksi adisi
dengan H2, halogen dan asam halida.
Hidrokarbon aromatik adalah kelas
bahan kimia yang ditandai dengan memiliki struktur molekul yang disebut cincin
benzena. Yang paling sederhana adalah kimiawi benzena, dan struktur hidrokarbon
ini meminjamkan nama menjadi cincin benzena. Banyak hidrokarbon ini beracun,
dan mereka sayangnya di antara polutan organik yang paling tersebar luas.
Benzena adalah senyawa induk dari
keluarga besar senyawa organik yang dikenal sebagai senyawa aromatik. Tidak
seperti sikloheksana, benzena hanya berisi enam atom hidrogen, memberikan kesan
bahwa cincin itu adalah tak jenuh dan setiap atom karbon berpartisipasi dalam
satu ikatan rangkap. Dua struktur yang berbeda dengan ikatan tunggal dan ganda
sekitar cincin dapat ditulis kembali untuk benzena.
Sebuah cincin benzena adalah
struktur molekul yang dibuat ketika enam atom karbon terhubung satu sama lain
dalam sebuah cincin terkait. Setiap atom karbon memiliki empat elektron; dua
elektron bergabung dengan atom karbon tetangga, sementara salah satu pergi ke
atom hidrogen. Yang keempat adalah apa yang dikenal sebagai elektron
terdelokalisasi, yang berarti bahwa itu tidak terlibat langsung dengan atom
tertentu. Cincin Benzena sering diambil sebagai bentuk heksagonal dengan
lingkaran di tengah untuk mewakili elektron terdelokalisasi. Benzena terjadi
menjadi bentuk yang sangat beracun dari hidrokarbon aromatik.
Ketika cincin benzena berhubungan,
mereka dapat membentuk berbagai zat, termasuk apa yang disebut hidrokarbon
polisiklik aromatik (PAH), atau hidrokarbon poliaromatik. Mereka diciptakan
melalui pembakaran tidak sempurna, itulah sebabnya mereka begitu luas di
lingkungan alam. Kebanyakan fasilitas manufaktur, misalnya, penggunaan
pembakaran dalam operasi mereka, berpotensi menghasilkan sejumlah besar PAH.
Beberapa PAH sangat beracun, yang dapat menyebabkan masalah serius ketika
mereka telah disimpan dalam jumlah massal oleh aktivitas manusia.
Hidrokarbon aromatik mungkin juga dikenal dalam bentuk
singkatan dari AH atau sebagai arena. Berbagai macam senyawa diklasifikasikan
sebagai arena, dan potensi mereka untuk merugikan didasarkan pada struktur
molekul mereka. Banyak orang pasti berinteraksi dengan berbagai zat ini setiap
hari tanpa menyadari hal itu dan, tergantung pada gaya hidup dan aktivitas
individu, ia juga dapat terkena arena yang berbahaya, seperti benzopyrene, PAH
yang ditemukan dalam asap tembakau dan tar.
V.
Alat
dan Bahan
5.1 Alat yang digunakan
1. Tabung reaksi
2. Erlenmayer
3. Pipet tetes
4. Pipet volume
5. Gelas ukur
6. Gelas piala
7. Kaca arloji
8. Penjepit tabung
9. Korek api.
5.2 Bahan yang digunakan
1.
n-Heksana
2.
Sikloheksena
3.
Toluen
4.
Bensin
5.
Minyak tanah
6.
HNO3
7.
Etanol
8.
Aquades
9.
H2SO4
pekat
10. Paraffin liquidum
11. Larutan 1%KMnO4
12. Larutan 1% bromin dalam sikloheksana
13. Ligroin
14. es batu
15. minyak kelapa.
VI.
Prosedur
A. Sifat Fisik
Hidrokarbon
1. Kelarutan dan Densitas Dalam Air
Dieri label tabung reaksi dengan nama senyawa yang
akan diuji. Kemudian dimasukkan kedalam masing-masing tabung 5 tetes
hidrokarbon yang sesuai: n-Heksana, sikloheksena, toluena, bensin, minyak tanah
senyawa unknown A-B. Kemudian diambahkan
5 tetes aquades kedalam masing-masing tabung. Apakah terjadi pemisahan?
Komponen manakah yang berada di atas dan di bawah?
Dikocok tabung untuk mencampur isinya. Apakah yang
terjadi ketika campuran didiamkan? Bagaimana densitas hidrokarbon lebih rapat
atau kurang rapat dari pada air? Amati dan catat pada lembar pengamatan. Simpan
tabung untuk dibandingkan dengnan percobaan berikutnya.
2. Kelarutan dan
Densitas Dalam Ligroin
Diberi label tabung reaksi dengan nama senyawa yang
akan diuji. Dimasukkan kedalam masing-masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang
sesuai: n-Heksana, sikloheksena, toluena, bensin, minyak tanah senyawa unknown A-B. Diambahkan 5 tetes
ligroin kedalam masing-masing tabung. Ligroin adalah pelarut nonpolar. Apakah
terjadi pemisahan? Komponen manakah yang berada di atas dan di bawah?
Dikocok tabung untuk mencampur isinya. Apakah
terjadi perubahan kenampaka campuran sebelum dan sesudah pencampuran?
Bandingkan tabung-tabung pada percobaan ini dengan percobaan sebelumnya. Amati
dan catat pada lembar pengamatan.
B.
Sifat Kimia
Hidrokarbon
1.
Pembakaran/Oksidasi
Dimasukkan masing-masing 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-Heksana,
sikloheksena, toluena, bensin, minyak tanah senyawa
unknown A-B pada kaca arloji. Dibakar dengan korek api. kemudian diamati
api yang terbentuk dan warna asap masing-masing senyawa uji. Dicatat pada
lembar pengamatan.
2.
Uji Bromin
Diberi
label tabung reaksi dengan senyawa yang akan di uji. kemudian dimasukkan
kedalam masing-masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-Heksana,
sikloheksena, toluena, bensin, minyak tanah senyawa
unknown A-B. Ditambahkan tetes demi tetes larutan 1% bromine dalam
sikloheksana disertai pengocokan setiap
penetesan. Dihitung jumlah tetesan larutan 1% bromine dalam sikloheksana hingga
warnanya tetap ada dan tidak hilang; jangan menambahkan lebih dari 10 tetes.
Catat pada lembar pengamatan.
3.
Uji KMnO4
Diberi
label tabung reaksi dengan senyawa yang akan di uji. Dimasukkan kedalam
masing-masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-Heksana, sikloheksena,
toluena, bensin, minyak tanah senyawa
unknown A-B. Ditambahkan tetes demi tetes larutan 1% KMNO4 aqueous
disertai pengocokan setiap penetesan.
Dihitung jumlah tetesan larutan 1% KMNO4 aqueous hingga warnanya
tetap ada dan tidak hilang, jangan menambahkan lebih dari 10 tetes. Dicatat
pada lembar pengamatan.
4.
Uji H2SO4
Diberi
label tabung reaksi dengan senyawa yang akan di uji. Masukkan kedalam
masing-masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-Heksana, sikloheksena,
toluena, bensin, minyak tanah senyawa
unknown A-B.Lakukan percobaan satu persatu tiap tabung. Tambahkan 3 tetes H2SO4
pekat pada tabung. Pegang tabung dan rasakan apakah terjadi perubahan
suhu. Amati apakah larutan menjadi homogen dan bercampur atau terjadi perubahan
warna. Dicatat pada lembar pengamatan.
5.
Uji HNO3
Diberi
label tabung reaksi dengan nama senyawa yang akan diuji. Dimasukkan kedalam
masing-masing tabung 1 mL H2SO4 pekat dan 0,5 mL (10
tetes) HNO3 pekat, dinginkan. Ditambahkan 5 tetes hidrokarbon yang
sesuai: n-Heksana, sikloheksena, toluena, bensin, minyak tanah senyawa unknown A-B. Dimasukkan tabung
reaksi kedalam penangas air selama 10 menit, sesekali diaduk dengan cara
menggoyangkan tabung. Dituangkan isi tabung kedalam gelas piala yang telah
berisi pecahan es batu. Dilakukan percobaan satu persatu tiap tabung. Diamati
dan cata pada lembar pengamatan.
VII.
Data
Pengamatan
A. Sifat
fisik hidrokarbon
1. Kelarutan
dan densitas dalam air
No
|
Sampel
+ air
|
Hasil
|
Ket
(dikocok)
|
1
|
M. tanah + air
|
M.tanah diatas
|
Tidak bercampur
|
2
|
n-Heksana + air
|
n-Heksana diatas
|
Tidak bercampur
|
3
|
Sikloheksana + air
|
Tercampur
|
Bercampur
|
4
|
Bensin + air
|
Bensin diatas
|
Tidak bercampur
|
2. Kelarutan
dan densitas dalam minyak goreng
No
|
Sampel
+ M. goreng
|
Hasil
|
Ket
(dikocok)
|
1
|
M.tanah + M.goreng
|
M.tanah dibawah
|
Bercampur
|
2
|
n-Heksana + M.goreng
|
n-Heksana dibawah
|
Bercampur
|
3
|
Sikloheksana+M.goreng
|
Sikloheksana diatas
|
Bercampur
|
4
|
Bensin + M.goreng
|
Bercampur
|
Bercampur
|
B. Sifat
kimia hidrokarbon
1. Pembakaran/Oksidasi
No
|
Sampel (dibakar)
|
Hasil
|
|
Api
|
Asap
|
||
1
|
M.tanah
|
Besar
|
Sangant
hitam
|
2
|
n-Heksana
|
Sedang
|
Tidak
ada
|
3
|
Sikloheksana
|
Lama
terbentuk
|
Tidak
ada
|
4
|
Bansin
|
Sedang
|
Hitam
|
2. Uji
KMnO4
No
|
Sampel
|
+KMnO4
(tetes)
|
Hasil
|
1
|
M.tanah
|
1
tetes
|
Coklat
|
2
|
n-Heksana
|
1
tetes
|
Tidak
ada reaksi / terpisah
|
3
|
Sikloheksana
|
1
tetes
|
Merah
/ coklat
|
4
|
Bensin
|
4
tetes
|
Bercak
– bercak
|
3. Uji
H2SO4
No
|
Sampel
+ H2SO4
|
Hasil
|
1
|
M.tanah
|
Terbentuk
lapisan dan berubah warna
|
2
|
n-Heksana
|
Terbentuk
lapisan
|
3
|
Sikloheksana
|
Berubah
warna hijau menjadi jingga, hangat
|
4
|
Bensin
|
Berubah
warna menjadi kuning, hangat
|
4. Uji
HNO3
No
|
Sampel
+ HNO3
|
Hasil
|
1
|
M.tanah
|
Ada
gelembung
|
2
|
n-Heksana
|
Ada
gelembung
|
3
|
Sikloheksana
|
Berubah
warna dari coklat pekat menjadi coklat muda
|
4
|
Bensin
|
Agak
berwarna kuning, homogen
|
VIII.
Pembahasan
Pada
praktikum kali ini dilakukan identifikasi pada senyawa hidrokarbon, sampel yang
diujikan yaitu minyak tanah, n-Heksana, sikloheksana, dan bensin. Senyawa
hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan
atom karbon. Praktikum
kali ini dilakukan empat percobaan, yaitu kelarutan dan densitas dalam air,
kelarutan dan densitas dalam minyak goreng, pembakaran atau oksidasi, uji KMnO4,
uji H2SO4, dan uji HNO3. Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya
mengandung ikatan karbon dengan hidrogen (kecuali karbida, karbonat dan oksida
karbon).
Pada percobaan pertama dilakukan
pengujian pada kelarutan dan densitas dalam air, sampel yang diujikan dimasukan
kedalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes dan diberi label satu per satu, kemudian
ditambahkan kedalam sampel 5 tetes aquadest, setelah diamati, kemuadian didapat
hasil dari semua sampel pada saat dicampur dengan air senyawa hidrokarbon tidak
larut dalam air, karena air merupakan pelarut polar sedangkan senyawa
hidrokarbon merupakan senyawa yang non polar, maka jika kedua senyawa tersebut
dicampurkan tidak akan bersatu atau menimbulkan dua fase.
Pada percobaan kedua dilakukan
pengujian pada kelarutan dan densitas dalam minyak goreng, sampel terlebih
dahulu dimasukan kedalam tabung reaksi kamudian ditambahkan minyak goreng,
setelah ditambahkan minyak goreng kemudian diamati dan didapat hasil sedua
senyawa tersebut bercampur karena senyawa hidrokarbon merupakan senyawa non
polar dan minyak merupakan senyawa non polar, maka senyawa hodrokarbon akan
larut dalam minyak atau menjadi satu fase jika minyak dan hidrokarbon
dicampurkan.
Pada percobaan ketiga dilakukan
pembakaran atau oksidasi, sampel yang digunakan diletakan pada kaca arloji
kemudian dibakar, dari hasil yang didapat minyak tanah menghasilkan api yang
besar dan asap yang sangat hitam, karena minyak tanah memiliki kereaktifan yang
sangat besar, sedangkan pada sikloheksana membentuk api yang sangat lama,
karena kereaktifannya tidak besar.
Pada percobaan ke empat dilakukan
uji KMnO4, sampel yang diujikan dimasukan kedalam tabung reaksi
kemudian ditambah dengan KMnO4, KMnO4 yang masukan
diteteskan dan dihitung berapa tetes KMnO4 hingga
terjadinya perubahan pada setiap tetes KMnO4. Dari hasil percobaan didapat hasil bahwa bensin
memiliki tetesan KMnO4, yang paling banyak yaitu 4 tetes, dan
terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Pada sikloheksana KMnO4 yang
diteteskan hanya 1 tetes dan hasil yang didapat yaitu berwarna merah atau coklat,
bila dalam sikloheksana terdapat cincin berwarna ungu, maka tidak terjadi
reaksi pada saat sikloheksana ditetesi oleh KMnO4, karena
sikloheksana bersifat jenuh, sehingga tidak dapat bereaksi. Pada saat minyak
tanah ditetesi dengan KMnO4, menghasilkan warna coklat, dan pada
saat n-Heksan ditetesi KMnO4 menghasilkan 2 fase.
Pada percobaan ke lima dilakukan uji
H2SO4, sampel yang diujikan kemudian ditetesi dengan H2SO4,
pada bensin dan sikloheksana terjadi perubahan suhu pada campuran
tersebut, suhu yang terjadi menjadi lebih hangat atau panas, sedangkan pada
minyak tanah dan n-Heksana tidak terjadi perubahan suhu dari campuran tersebut.
pada bensin dan sikloheksana yang terjadi perubahan suhu, dan mengalami 1 fase,
hal tersebut nenandakan bahwa sikloheksana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh.
Pada percobaan terakhir yaitu uji
dengan HNO3, minyak tanah dan n-Heksana menghasilkan gelembung,
sedangkan bensin dan sikloheksana terjadi perubahan warna, HNO3
merupakan oksidator kuat, sama halnya dengan asam sulfat,
ketika asam nitrat ditambahkan kedalam larutan sampel (senyawa hidrokarbon
jenuh) tidak terjadi perubahan, yang terjadi hanyalah tampak perbedaan fasa
dalam larutan yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis.
IX.
Kesimpulan
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa
yang terdiri dari unsur
atom karbon
(C) dan atom hidrogen
(H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut.
Sampel
yang diujikan merupakan hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh, sampel yang merupakan
hidrokarbon jenuh yaitu salah satunya sikloheksana. papa pengujian kelarutan
dan densitas dengan air senyawa hidrokarbon bersifat non polar dan air bersifat
polar, maka senyawa hidrokarbon tidak akan larut dalam air. sedangkan pada
minyak goreng senyawa hidrokarbon dapat larut.
X.
Daftar
Pustaka
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden,
Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta. Bina Aksara
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar
Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3. Jakarta. Erlangga
Syukri,
S. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung: ITB
Wilbraham, A. C. 1992. Pengantar
Kimia Organik dan Hayati. Bandung. ITB
If you're attempting to burn fat then you absolutely have to try this brand new personalized keto diet.
BalasHapusTo create this service, certified nutritionists, fitness trainers, and top chefs have joined together to develop keto meal plans that are productive, decent, price-efficient, and delicious.
Since their grand opening in 2019, 100's of people have already remodeled their body and well-being with the benefits a smart keto diet can give.
Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover 8 scientifically-confirmed ones given by the keto diet.